Search

Rabu, 21 September 2011

Pemilihan induk lele matang gonad

Ciri-ciri induk betina lele yg siap utk dipijahkan sebagai berikut :
Bagian perut tampak membesar kearah anus (lubang pembuangan kotoran) dan jika diraba terasa lembek.
Lubang kelamin berwarna kemerahan dan tampak agak membesar.
Jika bagian perut di urut/pijat secara perlahan, akan keluar beberapa butir telur berwarna hijau tua dan ukurannya relatif besar.
Pergerakan induk lele lamban.
Telur yg matang gonad cirinya yaitu, warna kuning terang  bulatan telur agak besar dan terlihat titik hitam didalam telur lele trsbt.
Ciri-ciri induk jantan yg telah siap dipijahkan :
Alat kelamin tampak jelas memerah, terutama pada bagian ujung kelamin runcing dan mendekati sirip belakang.
Gerakannya lincah gesit serta tubuh ramping (beda dgn kurus)
Warna tubuh/kulit kemerah-merahan dan bagian mulut pun sama.
 
Setelah induk-induk diseleksi, sesuai dgn tingkat kematangan gonad telurnya, induk2 trsbt dipisahkan dikolam yg lain, kemudian dipuasakan selama 1 hari sebelum dipijahkan.
 
Sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat.
Salam,
Indra Bhakti,

Pejantan: alat kelamin panjang, dan mendekati sirip bagian bawah belakang. Betina : perut membesar, buncit, alat kelamin merah gelap. sirip bagian belakang samping warnanya kemerahan.

Mengenal dan mengatasi penyakit pada ikan lele

Hama dan penyakit pada budidaya lele menjadi salah faktor penentu keberhasilan bisnis ini. Menanggulangi penyakit lele merupakan salah satu upaya mekmaksimalkan budidaya lele. Meski pengetahuan dan cara menanggulangi penyakit pada budidaya lele cukup penting terkadang diabaikan oleh peternak lele, apalagi jika usaha lele ini hanya menjadi usaha sampingan atau bisnis skala usaha kecil. Banyak kejadian lele tiba-tiba mati mendadak dalam jumlah besar atau satu per satu mati dan akhirnya tidak bisa panen. Pertanyaan dan keluhan mengenai cara mengatasi penyakit pada ikan lele cukup sering kita dengar sehingga penting bagi para pembudidaya lele untuk memiliki pengetahuan di dalam hal ini. Hama ikan Lele ukuran besar nampak secara kasat mata misalnya kucing, ular,Linsang. Untuk lele bibit di sawah hama lele bisa datang dari kodok, Ucrit dan burung pemakan ikan dan hewan-hewan lain. Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang tidak kasat mata.
Penyakit Biasa Menyerang Ikan Lele
 
Penyakit Biasa Menyerang Ikan Lele
 
Penyakit pada ikan lele cukup beragam dan memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya. Untuk mengetahui jenis penyakit apa yang menimpa ikan lele peliharaan kita, bisa dilihat dari gejala-gejala luar ikan lele. Meski lele termasuk ikan yang tahan hidup dalam air yang berkualitas buruk, tetapi sanitasi air memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan lele.
 
Penyakit pada ikan lele biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat parasit yang hidup pada tubuh ikan lele, mikroorganisme ini biasanya berupa virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Beberapa penyebab penyakit pada ikan lele antara lain:
 
1. Penyakit karena Bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
 
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron.
Gejala Lele Terserang Bakteri ini : warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas megap-megap di permukaan air.
 
Pencegahan: lingkungan harus tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
 
2. Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
 
3. Penyakit karena Jamur/Cendawan Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah.
 
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
 
Pengendalian: benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.
 
4. Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniasis)
 
Penyebab: parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
(1) ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;
(2) terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
(3) ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.
 
Pengobatan: dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3 dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.
 
5. Penyakit cacing Trematoda
 
Penyebab: cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.
 
Gejala: insang yang dirusak menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
 
Pengendalian:
(1) direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit;
(2) Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam;
(3) menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
(4) memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit;
(5) dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
 
6. Parasit Hirudinae
 
Penyebab: lintah Hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan.
 
Gejala: pertumbuhannya lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
 
Pengendalian: Selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah.
 
Penyakit yang menimpa ikan lele biasanya terjadi karena lingkungan air yang tidak baik, misalnya tercemar oleh zat-zat berbahaya, kepadatan tebar yang terlalu besar dan perubahan suhu yang drastis. Pada kondisi demikian daya tahan ikan lele menurun dan mudah terserang penyakit. Penyakit pada lele bisa juga berasal dari bibit lele sudah membawa penyakit dari asalnya, hanya belum menunjukkan gejala sakit saat ditebar. Untuk itu perlu berhati-hati dalam memilih bibit lele. Cara lain mengatasi penyakit ikan lele adalah mengkarantina ikan lele sakit pada kolam karantina yang diberi garam ikan, selain dengan pengobatan-pengobatan tersebut.

Memperbaiki kualitas air kolam tanpa biaya

Sejarah singkat. Pada awal januari 2011, saya mulai membudidayakan ikan jenis lele dumbo, dengan kolam awal 1 kolam dan ikan sebanyak 2000 ekor (ukuran 7-8 cm). Pada awal pemeliharaan saya tidak mengalami kesulitan yg berarti, namun tak lama kemudian saya mendapat kendala yaitu air. Seperti kita ketahui air merupakan unsur yg penting dalam pembudidayaan ikan . Kala itu saya kewalahan menyediakan air yg bersih untuk kolam (1 kolam). Bagaimana tdk, krn hampir setiap 2 atau 4 hari sekali kita harus mengurangi atau mengganti air dengan yg baru. Bisa dibayangkan berapa banyak air yg dibutuhkan untuk 1 kolam ukuran 2x4m dan ketinggian air 30 cm, berapa banyak air yg kita buang dalam 1 minggu? Jika dalam 2 hari sekali kita membuang dan mengisi nya dengan air baru, dan 4 hari sekali harus di kuras, semua hanya demi mendapatkan kwalitas air yg baik untuk ikan lele. Nah itu jika 1 kolam, bagaimana kalau kita punya lebih dari 1?
Berangkat dari permasalahan itu, saya mencoba mencari informasi atau pun solusi, mulai dari buku, internet, hingga tanya kanan kiri. Tanpa di sengaja saya berkenalan dengan Bpk Muhaimin. Seorang yg telah lama berkecimpung dalam dunia pembudidayaan ikan lele. Dengan maksud menjalin silahturahmi dan mendapatkan ilmu tentang pembudidayaan ikan lele, saya mendatangi kediaman Bpk Muhaimin.
Alhamdulillah… semua pertanyaan yg menganjal terjawab, mengenai permasalahan air beliau menyarankan agar kolam ikan lele di beri JERAMI ( pohon padi yg sudah di panen ). Awalnya saya ragu, apa iya hanya dengan jerami kwalitas air kolam jadi baik?. Tapi ga ada salahnya di coba, berbekal penjelasan beliau, beberapa hari kemudian saya mencari jerami, beruntung ditempat saya jerami banyak tersedia di tempat saya. Hari pertama tak ada perubahan yg terlihat, namun setelah 3 atau 4 hari ikan dalam kolam terlihat lebih sehat, nafsu makan ikan juga jadi meningkat.
Ilmu tersebut saya gunakan di setiap kolam yg baru, dan berdasarkan pengalaman saya, air dalam kolam cenderung baik, saya tak perlu menganti air setiap 2 atau 4 hari sekali. Melainkan menganti air setiap saya melakukan penyortiran, ( mulai dari menetas hingga penyortiran 21 hari ). Selama itu saya tak perlu ganti air. LUAR BIASA…
Cara menggunakan jerami. Setelah kolam berikan air baru, sebelum di tabur bibit ikan jerami di taburkan dipermukaan kolam hingga permukaan kolam tertutup jerami, lalu diamkan selama 2 atau 3 hari sebelum bibit ikan ditabur, agar jeraminya sudah mulai bereaksi. Setelah itu baru bibit di masukkan dalam kolam.
Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.

Budidaya ikan air tawar dikolam terpal

Budidaya Ikan merupakan peluang usaha yang tidak pernah mati, kebutuhan ikan di masyarakat terus meningkat dan semakin meluas, sementara pasokan belum mencukupi. Salah Budi Daya Ikan yang menjanjikan keuntungan adalah Ikan Air tawar, atau sebutan lain Ikan . Ikan Air tawar merupakan ikan yang banyak digemari oleh masyarakat kita. Aneka masakan berbahan dasar ikan  dengan mudah bisa didapatkan di restoran, warung makan bahkan kaki lima. Di pasar tradisional dan pasar modern juga banyak tersedia ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) mentah siap masak dalam segala macam ukuran. Rasa ikan guramih yang terkenal paling enak diantara ikan tawar telah menjadikan ikan ini sebagai komoditas yang menjanjikan peluang bisnis.
Peluang Bisnis Ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair)
(Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) menjadi peluang Bisnis bagi peternak  , pedagang (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair),  pemilik restoran penyedia masakan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dan peluang usaha bagi penyedia bibit (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair). Harga ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) siap konsumsi juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan jenis lain sekitar 20-30 ribu per kilogram.  Sehingga Budidaya Ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) banyak dipilih oleh masyarakat.
Peluang usaha budi daya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dapat dilakukan pada skala usaha mikro, usaha kecil dan menengah maupun skala besar. Karena modal usaha yang dibutuhkan juga bisa dari kecil hingga besar. Usaha budi daya ikan(Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair)  ini pada dasarnya bisa dilakukan dalam skala rumah tangga sehingga sangat terbuka bagi siapa saja. Bagi sebagian kita yang tidak memiliki lahan yang cukup luas dan air yang melimpah mungkin akan merasa tidak mungkin menggeluti bisnis budidaya ikan  (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) ini. Dengan menggunakan kolam terpal hal tersebut dapat diatasi dan mungkin dilakukan.
Ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) memang memerlukan lahan dan air yang cukup agar dapat hidup dan berkembang dengan baik dan optimal. Dengan menggunakan kolam terpal pada lahan yang sempit dan investasi yang tidak mahal , kita bisa melakukan budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair). Budidaya Ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dengan Kolam terpal hanya membutuhkan sedikit air karena air sebagai tempat hidup berasal dari air sumur atau air PAM. Bisnis budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dapat dilakukan oleh siapa saja dan bisa dijadikan sebagai usaha sambilan bagi karyawan, mahasiswa atau orang yang sudah memiliki bisnis lain.
Karena prosesnya yang sederhana dan hanya memerlukan sedikit ketelatenan, selain itu budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) pada kolam terpal bisa dijadikan sebagai hiburan. Memberi makan dan memandangi ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) pada pagi dan sore menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian orang. Keunggulan lain budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) pada kolam terpal adalah mempermudah memutus mata rantai penyakit pada ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair). Kolam terpal bisa dikuras dan dikeringkan dengan mudah sewaktu-waktu, sehingga penyakit yang ada pada kolam dapat dihilangkan dengan lebih mudah.
Kebutuhan Budidaya (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) Kolam Terpal
Kolam ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dengan terpal ini dapat dibuat fleksibel sesuai dengan lahan yang dimiliki dan bisa ditempatkan di mana saja. Bisa di pekarangan rumah, sawah atau tempat lain yang tersedia. Tentu saja kolam dengan ukuran kecil hanya mampu menampung ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dalam jumlah yang tidak banyak. Jika terlalu banyak ikan dalam kolam maka pertumbuhannya tidak bisa optimal bahkan mengalami kematian tapi bila volume air mencukupi dan pemberiaan pakan terjadwal ikan bisa terjaga
 
Selain itu ukuran ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) juga menjadi pertimbangan berapa jumlah ikan yang dipelihara dalam kolam. Untuk ukuran kolam 1m2 dengan kedalaman 90 cm kira-kira bisa diisi dengan 10 ekor (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dengan berat 2.5 ons. Seiring dengan pertumbuhan ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) tentu jumlahnya harus dikurangi. Jika tidak maka perlu penambahan filter air yang memadai, caranya adalah dengan mengalirkan air kolam terpal dengan pompa ke suatu sistem filter, setelah melalui filter air masuk kembali ke kolam atau dengan kolam terpal design SKIMMING PIT
 
Model pembuatan Kolam terpal sebagai tembat budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) bisa dibuat dua jenis, yang pertama adalah dengan menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian Terpal dipasang pada tanah galian tersebut. Cara Kedua( 2) adalah dengan kolam terpal jadi dengan terdapat sistem skimming pit. dengan  memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah), dengan bantuan rangka dari besi , bambu, batang pohon atau kayu, kayu bekas  ,terpal dirangkai menyerupai bak ini sangat praktisdan dan effesien, cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air, cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Pada budi daya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) kolam terpal ini kotoran ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.
Proses Budidaya(Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) Kolam Terpal
Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan gurameh, akan tetapi sebelum ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan.
Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.
Proses selanjutnya adalah memberi makan. Ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) diberi makan 2-3 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair)
Pada budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi IKAN. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.
Meski ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan 1-3 minggu sekali dengan melakukan shift pond / KOLAM TERPAL SKIMMING PIT. Air disedot keluar  maka kotoran bisa di keluarkan dengan mudah, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.
Masa Panen (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair)
Masa panen adalah masa yang ditunggu pada budidaya ikan (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) ini. Guramih bisa dipanen sesuai dengan kebutuhan. Untuk tujuan pembenihan,(Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair)  dapat dijual pada ukuran berapapun.  Masa panen ini bisa dipersingkat lagi karena permintaan pasar cenderung menyukai(Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) dengan ukuran 5 ons. Berat pada masa panen ini juga bisa meningkat dengan pemberian pakan yang baik dan frekuensi yang lebih sering serta kondisi air yang lebih baik. Melihat proses yang sederhana dan permintaan yang terus meningkat, menjadikan budidaya (Gurameh, lele,patin,mas, nila, bawal, mujair) pada kolam terpal menjadi peluang bisnis yang cukup layak untuk dicoba